Myanmar: Kami Akan Selenggarakan SEA Games 2013 Lebih Baik dari Indonesia
Selasa, 22 November 2011 10:34 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Petinggi olah raga Myanmar mempelajari sekaligus melancarkan kririk kepada Indonesia menyangkut penyelenggaraan SEA Games XXVI, demikian diungkapkan Senin dan mereka berjanji negaranya akan melakukan yang lebih baik pada 2013.
Penyelenggaraan peserta olahraga itu di Indonesia, yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang, sebelumnya diterpa beberapa isu termasuk terlambatnya pembangunan gedung tempat pertandingan serta masalah akomodasi yang kurang bagi atlet dan ofisial.
Ibu kota Myanmar, Naypyidaw, akan menjadi tuan rumah SEA Games 2013, 44 tahun sejak mereka menyelenggarakannya terakhir kali, dan petinggi olah raga Myanmar ingin mempelajari apa yang kurang di Indonesia agar dapat mereka perbaiki kelak, demikian dilaporkan Singapore's Today. "Myanmar akan melakukannya dengan baik, lebih baik dari Palembang. Kami akan mencoba yang terbaik," kata Naw Tawng, pimpinan delegasi Myanmar.
"Kami mengamati bagaimana menyelenggarakan event ini dengan baik, termasuk pada acara pembukaan dan penutupan serta acara di semua pertandingan. Kami juga akan melakukan yang lebih baik di bidang akomodasi dan transportasi," katanya.
Mantan Sekjen Federasi Sepak Bola Myanmar itu mengatakan, penataan di Stadion Gelora Seriwijaya berkapasitas 40 ribu penonton itu pun kurang bagus, terutama pada acara pembukaannya.
"Pintu bagi masyarakat umum dan tamu VIP sama. Ini amat membingungkan pada acara pembukaan itu dan juga tidak aman," katanya.
Naw Tawng juga berjanji masalah akomodasi tidak akan terjadi pada 2013, karena sebanyak 25 hotel tersedia di Naypyidaw dan sebanyak 40 hotel di Yangon.
Sekitar 7.000 atlet dan 2.500 ofisial pendukung dari 11 negara diperhitungkan akan hadir di Myanmar pada SEA Games XXVII.
Penyelenggara SEA Games Indonesia mengakui mereka berjuang keras untuk menyukseskan event itu tetapi menyalahkan pemerintah yang lamban memberikan dana untuk menyelesaikan berbagai pembangunan yang diperlukan untuk tempat pertandingan.
Penyelenggaraan peserta olahraga itu di Indonesia, yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang, sebelumnya diterpa beberapa isu termasuk terlambatnya pembangunan gedung tempat pertandingan serta masalah akomodasi yang kurang bagi atlet dan ofisial.
Ibu kota Myanmar, Naypyidaw, akan menjadi tuan rumah SEA Games 2013, 44 tahun sejak mereka menyelenggarakannya terakhir kali, dan petinggi olah raga Myanmar ingin mempelajari apa yang kurang di Indonesia agar dapat mereka perbaiki kelak, demikian dilaporkan Singapore's Today. "Myanmar akan melakukannya dengan baik, lebih baik dari Palembang. Kami akan mencoba yang terbaik," kata Naw Tawng, pimpinan delegasi Myanmar.
"Kami mengamati bagaimana menyelenggarakan event ini dengan baik, termasuk pada acara pembukaan dan penutupan serta acara di semua pertandingan. Kami juga akan melakukan yang lebih baik di bidang akomodasi dan transportasi," katanya.
Mantan Sekjen Federasi Sepak Bola Myanmar itu mengatakan, penataan di Stadion Gelora Seriwijaya berkapasitas 40 ribu penonton itu pun kurang bagus, terutama pada acara pembukaannya.
"Pintu bagi masyarakat umum dan tamu VIP sama. Ini amat membingungkan pada acara pembukaan itu dan juga tidak aman," katanya.
Naw Tawng juga berjanji masalah akomodasi tidak akan terjadi pada 2013, karena sebanyak 25 hotel tersedia di Naypyidaw dan sebanyak 40 hotel di Yangon.
Sekitar 7.000 atlet dan 2.500 ofisial pendukung dari 11 negara diperhitungkan akan hadir di Myanmar pada SEA Games XXVII.
Penyelenggara SEA Games Indonesia mengakui mereka berjuang keras untuk menyukseskan event itu tetapi menyalahkan pemerintah yang lamban memberikan dana untuk menyelesaikan berbagai pembangunan yang diperlukan untuk tempat pertandingan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar