expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Berbagi Informasi Sharing,Curhat(FIK,Universitas Negeri Malang IK 2010 )

Anda pengunjung blog nomer

jadi yg pertama diantara teman temanmu

Kamis, 01 Maret 2012

VITAMIN

Vitamin adalah suatu senyawa organik yang sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin2 tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, maka harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Sebagai pengecualian adalah vitamin D yang dapat dibuat dalam kulit asalkan kulit cukup terkena sinar matahari. Dalam bahan pangan terdapat vitamin dalam jumlah yang sangat kecil dan dalam bentuk yang berbeda-beda diantaranya provitamin atau calon vitamin (precursor) yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif. Setelah diserap oleh tubuh, provitamin mengalami perubahan kimia sehingga menjadi satu atau lebih bentuk yang aktif.
Klasifikasi vitamin
Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan B.
Vitamin yang larut dalam lemak banyak terdapat dalam daging, ikan, minyak ikan, dan biji2an. Sumber minyak seperti kacang tanah, kacang kedelai dsb. Vitamin tersebut disimpan dalam hati atau jaringan2 lemak. Karena sifatnya yang tidak larut dalam air, vitamin tersebut tidak dikeluarkan akibatnya ditimbun dalam tubuh bila dikonsumsi terlalu banyak. Kekurangan vitamin yang larut dalam lemak terjadi bila daya serap tubuh terhadap lemak tidak baik atau tubuh terlalu banyak mengkonsumsi minyak mineral. Vitamin2 yg larut dalam air bebas bergerak dalam tubuh, darah, dan limpa. Karena sifatnya yang larut dalam air, vitamin mudah rusak dalam pengolahan dan mudah hilang karena tercuci atau terlarut oleh air keluar dari bahan makanan.
Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin A
Vitamin A merupakan jenis vitamin yg aktif dan terdapat dalam beberapa bentuk:
  1. Vitamin A alkohol (retinol)
  2. Vitamin A aldehid ( retinal)
  3. Vitamin A asam ( asam retinoat)
  4. Vitamin A ester (ester retinil)
Vitamin A umumnya stabil terhadap panas, asam, dan alkali. Tetapi mempunyai sifat yang mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak bila dipanaskan pada suhu tinggi bersama udara, sinar dan lemak yang sudah tengik.
Sebagian besar sumber vit A adalah karoten yg banyak terdapat dalam bahan2 nabati. Tubuh manusia mempunyai kemampuan mengubah sejumlah besar karoten menjadi vit A. Dalam tanaman terdapat beberapa jenis karoten, yg lebih banyak yaitu alfa, beta, gama karoten. Keaktifan biologis karoten lebih rendah dibanding vitamin A. Sayuran dan buah2an yg berwarna hijau atau kuning banyak mengandung karoten seperti wortel, ubi jalar, waluh. beta-karoten merupakan provitamin A yg terdapat dalam tanaman hijau. Satuan takaran untuk vit A yg digunakan adalah International Unit (IU) atau Satuan Internasional (SI).
Kelebihan vit A dalam tubuh dapat disimpan dalam hati terutama dalam sel2 parenkim yaitu dalam bentuk butir2 lemak yg berisi campuran rantai2 ester retinil (retinil palmitat 50%), retinil stearat dan retinil oleat. Terlalu banyak mengkonsumsi vit A dapat menyebabkan hipervitaminosis yaitu keracunan yg terlalu banyak (75.000-500.000 SI = 45-300 mg beta-karoten) setiap hari untuk jangka waktu beberapa bulan.
Kekurangan Vit A
Vit A berperan dalam penglihatan/mata, permukaan epitel serta membantu proses pertumbuhan. Jumlah kebutuhan vit A yg dianjurkan adalah 1200-2400 IU bagi bayi dan anak2 dibawah 10 tahun, dan 3500-4000 IU untuk orang dewasa.
Mata yg normal biasanya mengeluarkan mukus yaitu cairan lemak kental yg dikeluarkan sel epitel mukosa untuk mencegah infeksi. Bila kekurangan vitamin A, sel epitel akan mengeluarkan keratin yaitu protein yg tidak larut dalam air dan bukan mukus. Bila sel epitel mengeluarkan keratin, sel membran akan kering dan mengeras yg disebut keratinisasi. Keadaan bisa berlanjut menyebabkan penyakit xeroftalmia, bila tidak diobati mata akan buta.
Gejala kekurangan vit A pada mata diawali dg rabun senja (nyetalopia) disebut juga buta ayam atau kotokeun. Pada rabun senja, penderita tidak mampu melihat secara normal dalam suatu ruang yg remang2. Disebabkan rendahnya kandungan rodopsin (suatu pigmen mengandung retinol) dalam retina mata dibanding retina mata normal. Rabun senja pada anak2 prasekolah dapat disembuhkan dg vit A.
Setelah gejala rabun senja, gejala berikutnya adalah Xerosis yaitu gejala kekeringan pada selaput kelopak mata, berkerut, timbul pigmen atau kotor sehingga sifat transparannya menurun. Gejala lain yaitu adanya noda bitot pada mata yaitu suatu noda yg timbul sebagai bercak berwarna perak-kelabu pada kornea dg permukaan yg berbuih.
Sumber vit A
Berbagai makanan hewani sperti susu, keju, kuning telur, hati. Sayuran hijau, buah2an yg berwarna kuning atau merah.
Vitamin D
Bila ditinjau dari strukturnya vit D dikenal beberapa senyawa yaitu D1, D2, D3, dst. Dua diantaranya yg penting yaitu vit D2 dan vit D3 meskipun semua memiliki khasiat sebagai antirakitis. Vit D2 (ergo kalsiferol) dan D3 (7-dehidro kolesterol/koli kolaferol). Vit D2 banyak terdapat dalam bahan makanan nabati dan vit D3 banyak terdapat dalam minyak hati ikan. Vit D dapat disentesis dalam tubuh manusia dan hewan dalam bentuk vit D2.
Kekurangan vit D mengakibatkan gangguan penyerapan kalsium dan fosfor pada saluran pencernaan dan gangguan mineralisasi struktur tulang dan gigi. Yg paling peka terhadap vit D adalah bayi dan orang tua usia lanjut. Jumlah yg disarankan 400 IU (10 mg) perhari untuk bayi dan anak2.
3 jenis keadaan dialami penderita kekurangan vit D adalah
  • Ricketsia: diderita anak2 ditandai bengkoknya kaki sehingga berbentuk O.
  • Tetani: gejala ditandai bengkoknya pergelangan tangan dan sendi akibat rendahnya kalsium dalam serum karena kekurangan vit D atau rusaknya kelenjar paratiroid.
  • Osteomalacia: diderita orang dewasa karena kekurangan vit D dan kalsium.
Satuan yg digunakan untuk mengukur jumlah vit D adalah IU. 1 IU vit D = 0,025 mg kirstal murni vit D.
Vitamin E (Tokoferol)
Keaktifat vitamin E pada beberapa senyawa tokoferol berbeda-beda. Dikenal alfa, beta, dan gama-tokoferol. alfa-tokoferol menunjukkan keaktifan vit. E yang paling tinggi.
Vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam, karena bersifat antioksidan, vit E mudah teroksidasi terutama bila pada lemak yang tengik, timah, garam besi serta mudah rusak oleh sinar UV. Vit E menjaga kesuburan individu, pada hewan menyebabkan kemandulan.
Fungsi Vit E
Dengan menerima oksigen Vit E dapat membantu mencegah oksidasi terhadap Vit A dalam saluran pencernaan, vit E dalam jaringan menekan oksidasi asam lemak tidak jenuh, diperlukan dalam sintesis koenzim A yang penting dalam pernafasan.
Sumber Vit E: minyak tumbuhan, sayuran hijau, kacang2an.
Kekurangan vit E dapat menyebabkan berkurangnya kesuburan.
Manusia memang membutuhkan vit E tetapi dalam jumlah yang sedang dan biasanya telah dapat dicukupi dari makanan sehari2.
Vitamin K
Vit K disebut juga vit koagulasi. Vit K terdiri dari beberapa senyawa misal K1 mula2 diisolasi dari rumput alfafa serta K2 yang diisolasi dari tepung ikan busuk dan juga dapat disintesis dalam saluran pencernaan oleh bakteri. Nama lain dari vit K1 adalah 2-metil-3-fitil-1,4 naftokuinon.
Vit K larut dalam lemak dan tahan panas, tetapi mudah rusak oleh radiasi, asam dan alkali. Vit K sangat penting bagi pembentukan protrombin. Kadar protrombin dalam darah yang tinggi baik untuk penggumpalan darah. Sumber utama vit K yaitu hati dan sayuran seperti bayam, kubis dan bunga kol.
Vitamin yang larut dalam air
Vit C (Asam Askorbat)
Vit C dapat berbentuk sebagai asam L-askorbat dan asam L-dehidroaskorbat. Keduanya mempunyai keaktifan sebagai vit C.
Dari semua vitamin yang ada, vit C merupakan vitamin yang paling mudah rusak. Sangat larut dalam air, mudah teroksidasi dan proses tersebut dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, oksidator serta oleh katalis tembaga dan besi. Oksidasi akan terhambat bila vit C dibiarkan dalam keadaan asam atau pada suhu rendah. Kelenjar adrenalin mengandung vit C yang sangat tinggi. Kelebihan vit C dibuah melalui air kemih.
Vit C penting dalam pembuatan zat2 interseluler, kolagen. Vit C berperan dalam hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin dan hidroksilisin yang merupakan pembentukan kolagen.
Peran Vit C
  • Oksidasi fenilalanin menjadi tirosin
  • Reduksi ion feri menjadi fero dalam saluran pencernaan
  • Mengubah asam folat menjadi bentuk aktif asam folinat
  • Sintesa hormon2 steroid dari kolesterol
Kekurangan vit C menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut. Penyakit skorbut jarang pada bayi biasanya antara 6-12 bulan. Gejala2nya: terjadi pelunakan tenunan kolagen, infeksi dan demam. Juga timbul sakit, pelunakan dan pembengkakan kaki bagian paha. Pada anak yang giginya telah tumbuh, gusi membengkak, lunak dan terjadi pendarahan. Pada orang dewasa skorbut terjadi setelah beberapa bulan menderita kekurangan vit C dalam makanannya. Gejalanya: pembengkakan dan pendarahan pada gusi, kaki menjadi lunak, anemia. Akibat yang parah adalah gigi menjadi goyah dan dapat lepas. Penyakit sariawan yang akut disembuhkan dengan pemberian 100-200 mg vit C per hari dalam beberapa waktu.
Sumber vit C: sayuran dan buah2an terutama buah segar dan buah yang mentah.
Agar vit C tidak banyak hilang sebaiknya pengirisan dan penghancuran yang berlebihan dihindari.
Vitamin B Kompleks
Vit B termasuk dalam kelompok vitamin yang disebut vitamin B kompleks yang meliputi B1, B2, niasin, B6, asam pantotenat, biotin, folasin (asam folat dan turunan aktifnya) serta vit B12.
1. Tiamin (vit B1)
Bentuk murninya adalah tiamin hidroklorida.Dalam makanan tiamin ditemukan dalam bentuk bebas atau dalam bentuk kompleks dengan protein atau kompleks protein-fosfat. Tiamin tidak dapat disimpan banyak oleh tubuh tetapi dalam jumlah terbatas disimpan di hati, ginjal, jantung, otak dan otot. Bila terlalu banyak kelebihannya dibuang melalui air kemih.
Tiamin aktif dlm bentuk kokarboksilase sebagai tiamin pirofosfatase (TPP). Prinsipnya tiamin sebagai koenzim dalam reaksi yang menghasilkan energi dari karbohidrat dan memindahkan energi membentuk ATP (Adenin Trifosfat). Kekurangan tiamin menyebabkan polyneuritis yaitu terganggunya transmisi syaraf atau jaringan syaraf yang kekurangan energi.
Beri-beri yaitu penyakit kekurangan vit B1 dalam masyarakat yang banyak mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok khususnya beras yang digiling sempurna. Bila beras digiling sempurna maka lapisan aleuron yang kaya akan tiamin terbuang sebagai dedak. Gejala kekurangan tiamin mula2 lelah, hilang nafsu makan, berat badan menurun dan gangguan pencernaan. Bila telah terjadi beri2 terjadi gangguan kerja syaraf. Pada orang dewasa terjadi gangguan jantung menyebabkan oedem (penumpukan cairan dalam jaringan) pada kaki bawah/ telapak kaki serta persendian kaki. Bila berlanjut oedem dapat terjadi di rongga dada dan ini disebut beri2 basah. Penderita diberi vit B kompleks dan makanan kaya protein dan kalori.
Konsumsi tiamin yang dianjurkan:
  • anak2 dibawah 10 th: 0,4-0,7 mg
  • orang dewasa: 0,7-1 mg
  • wanita hamil dan menyusui: 0,2 dan 0,3 mg
Sumber tiamin yaitu biji2an seperti beras pecah kulit, daging, unggas, telur, hati, ikan, lalap sayuran.
2. Riboflavin (Vit B2)
Sifat: larut dalam air, memberi warna fluorosens kuning-kehijauan, tidak larut dalam pelarut lemak, mudah rusak oleh cahaya dan sinar UV, tahan terhadap pemanasan, oksidator, asam dan sangat sensitif terhadap basa.
fungsi:
1. komponen dalam koenzim terdapat 2 bentuk aktif yaitu flavin adenin dinukleotida (FAD) dan flavo mono nukleotida (FMN), keduanya gugus prostetik penerima hidrogen.
2. komponen enzim asam L & D amino oksidase yang mengoksidasi asam amino dan asam hidroksi menjadi asam alfa-keto.
defisiensi: keilosis, yaitu kerak pada sudut mulut berwarna merah, gejala awal kelainan pada mata sehingga sensitif terhadap cahaya, cepat lelah diikuti kekaburan mata.
Konsumsi yang dianjurkan:
bayi; 0,4 dan 0,6 mg
anak2 sampai 10 th; 0,8-1,2 mg
dewasa; 1,2-1,6 mg
wanita mengandung dan menyusui; 1,5 dan 1,7 mg
sumber: hati, ginjal, sayuran, susu, daging, telur, ikan.

3. Niasin (as.nikotinat)
sifat: sedikit larut dalam air dingin, larut sebagian dalam air panas, tahan terhadap alkali, asam, panas, cahaya, dan oksidasi.
Triptofan adalah precursor niasin, perubahan triptofan menjadi niasin memerlukan vit. B6.
fungsi: berperan dalam reaksi enzimatik atau metabolisme karbohidrat, lemak, protein.
defisiensi: penyakit pelagra (kulit kasar)
gejala:sakit tenggorokan, lidah dan mulut, gatal terasa panas pada tangan, leher, kulit, mula2 kulit merah, bengkak, lunak bila berlanjut kulit bersisik dan luka.

4. Vitamin B6
vit b6 teridiri dari 3 bentuk yaitu piridoksin, piridoksal dan piridoksamina. bentuk aktif yaitu piridoksal dan piridoksamin sebagai komponen dari koenzim.
sumber: daging, unggas, ikan, biji2an utuh, kentang, ubi jalar, sayuran.
kekurangan vit B6: kulit rusak, syaraf motorik terganggu, kelainan pada darah.

5. asam pantotenat
Berbentuk minyak pekat berwarna kuning pucat, larut dalam air, tak larut dalam minyak dan pelarut lemak, agak manis, stabil dalam pemasakan yang normal, ditemukan dalam bentuk Ca.
fungsi: sebagai koenzim A, terlibat dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
defisiensi: kehilangan selera makan, insomnia, mudah infeksi saluran pernafasan
sumber: hewani, biji2an, kacang2an, yang terutama dalam royal jeli yaitu persediaan makanan dalam sarang lebah.

6. Biotin
kekurangan biotin karena terlalu banyak mengkonsumsi albumin.
gejala defisiensi: pelepasan kulit, kulit pucat, kadar hemoglobin menurun, kadar kolestrol naik dan kadar biotin urin turun sampai 1/10 dari normal.
sumber utama terdapat pada saluran pencernaan karena mikrofora mampu membuat dalam jumlah yang cukup, selain itu kuning telur, kacang polong, kenari, kemiri.

7. Folasin (as. folat)
vitamin ini untuk menghindarkan anemia.
as. folat sedikit larut dalam air, mudah dioksidasi dalam larutan asam,  peka terhadap sinar matahari. disamping melalui konsumsi bahan makanan, asam folat juga disintesis dalam saluran pencernaan.
fungsi: sintesis nukleoprotein utk pembentukan dan produksi butir2 darah merah normal dalam susunan tulang, juga terlibat dalam proses oksidasi fenilalanin menjadi tirosin.
defisiensinya karena konsumsi yang rendah atau karena mengalami penyakit saluran pencernaan.
gejala: anemia
konsumsi yang dianjurkan:
orang dewasa perhari; 400 mg
wanita mengandung; 800 mg
bayi dibwah 1 th; 50 mg
sumber: hati, sayuran berwarna hijau tua, asparagus, kacang2an.

8. Vit B12
vit b12 adalah vit yang sangat kompleks molekulnya mengandung sebuah atom cobalt. Vit B12 terjadi dalam beberapa bentuk dikenal sebagai kobalamina, salah satu yang paling aktif adalah sianokobalamin.
sifat sianokobalamin: larut dlm air, tahan panas, inaktif oleh cahaya, asam keras atau larutan alkali.
tempat cadangan vit B12; hati
fungsi: vit B12 sangat erat hubungannya dengan fungsi asam folat dlm sintesa nukleoprotein. Menjaga agar sel2 berfungsi normal terutama sel2 saluran pencernaan, sistem urat syaraf dan sumsum tulang. dalam sumsum tulang, koenzim vit B12 diperlukan utk sintesa DNA.
kekurangan B12 dpt menyebabkan pernicious anemia suatu penyakit karena keturunan yaitu krn faktor intrinsik tidak diproduksi oleh tubuh akibatnya vit B12 tidak dapat diserap.
sumber: hasil ternak terutama hati, sayuran dari daun komprey, oncom dari bungkil kacang tanah dan produk fermentasi kedelai spt tempe, tauco, kecap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar