Protein  adalah salah satu bio-makromolekul yang penting perananya dalam makhluk  hidup. Fungsi dari protein itu sendiri secara garis besar dapat dibagi  ke dalam dua kelompok besar, yaitu sebagai bahan struktural dan sebagai  mesin yang bekerja pada tingkat molekular. Apabila tulang dan kitin  adalah beton, maka protein struktural adalah dinding batu-batanya.  Beberapa protein struktural, fibrous protein, berfungsi sebagai pelindung, sebagai contoh a dan b-keratin  yang terdapat pada kulit, rambut, dan kuku. Sedangkan protein  struktural lain ada juga yang berfungsi sebagai perekat, seperti  kolagen. 
Protein dapat memerankan fungsi sebagai bahan struktural karena seperti halnya polimer lain, protein memiliki rantai yang panjang dan juga dapat mengalami cross-linking dan lain-lain. Selain itu protein juga dapat berperan sebagai biokatalis untuk reaksi-reaksi kimia dalam sistem makhluk hidup. Makromolekul ini mengendalikan jalur dan waktu metabolisme yang kompleks untuk menjaga kelangsungan hidup suatu organisma. Suatu sistem metabolisme akan terganggu apabila biokatalis yang berperan di dalamnya mengalami kerusakan
 Semua  jenis protein terdiri dari rangkaian dan kombinasi dari 20 asam amino.  Setiap jenis protein mempunyai jumlah dan urutan asam amino yang khas.  Di dalam sel, protein terdapat baik pada membran plasma maupun membran  internal yang menyusun organel sel seperti mitokondria, retikulum  endoplasma, nukleus dan badan golgi dengan fungsi yang berbeda-beda  tergantung pada tempatnya. Protein-protein yang terlibat dalam reaksi  biokimia sebagian besar berupa enzim banyak terdapat di dalam sitoplasma  dan sebagian terdapat pada kompartemen dari organel sel. Protein  merupakan kelompok biomakromolekul yang sangat heterogen. Ketika berada  di luar makhluk hidup atau sel, protein sangat tidak stabil.
Protein  merupakan komponen utama bagi semua benda hidup termasuk  mikroorganisme, hewan dan tumbuhan. Protein merupakan rantaian gabungan  22 jenis asam amino. Protein ini memainkan berbagai peranan dalam benda  hidup dan bertanggungjawab untuk fungsi dan ciri-ciri benda hidup 
Keistimewaan lain dari protein ini adalah strukturnya yang mengandung N (15,30-18%), C (52,40%), H (6,90-7,30%), O (21-23,50%), S (0,8-2%), disamping C, H, O (seperti juga karbohidrat dan lemak), dan S kadang-kadang P, Fe dan Cu (sebagai senyawa kompleks dengan protein). Dengan demikian maka salah satu cara terpenting yang cukup spesifik untuk menentukan jumlah protein secara kuantitatif adalah dengan penentuan kandungan N yang ada dalam bahan makanan atau bahan laTiap jenis protein ditandai ciri-cirinya oleh:
- Susunan kimia yang khas
Setiap protein individual merupakan senyawa murni
- Bobot molekular yang khas
Semua  molekul dalam suatu contoh tertentu dari protein murni mempunyai bobot  molekular yang sama. Karena molekulnya yang besar maka protein mudah  sekali mengalami perubahan fisik ataupun aktivitas biologisnya.
- Urutan asam amino yang khas
Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-peran tersebut antara lain:
- 1. Katalisis enzimatik
Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis oleh enzim dan hampir semua enzim adalah protein.
- 2. Transportasi dan penyimpanan
Berbagai  molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh protein spesifik. Misalnya  transportasi oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi  oksigen di dalam otot oleh mioglobin.
- 3. Koordinasi gerak
Kontraksi  otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein. Contoh  lainnya adalah pergerakan kromosom saat proses mitosis dan pergerakan  sperma oleh flagela.
- 4. Penunjang mekanis
Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang merupakan protein fibrosa.
- 5. Proteksi imun
Antibodi  merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta  berkombinasi dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel dari  organisma lain.
- 6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf
Respon  sel saraf terhadap rangsang spesifik diperantarai oleh oleh protein  reseptor. Misalnya rodopsin adalah protein yang sensitif terhadap cahaya  ditemukan pada sel batang retina. Contoh lainnya adalah protein  reseptor pada sinapsis.
- 7. Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi

 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar