expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Berbagi Informasi Sharing,Curhat(FIK,Universitas Negeri Malang IK 2010 )

Anda pengunjung blog nomer

jadi yg pertama diantara teman temanmu

Selasa, 03 April 2012

air dalam tubuh manusia

.
Tubuh manusia terdiri atas cairan dan zat padat. Empat puluh persen tubuh manusia merupakan zat padat seperti protein, lemak, mineral, karbohidrat, material organik dan non organic. Enampuluh persen sisanya adalah cairan. Dari 60% komposisi cairan, 20 % merupakan cairan ekstraseluler dan 40% merupakan cairan intraselluler. Empat persen cairan ekstraseluler berada dalam pembuluh darah berupa plasma darah dan 16% terdapat di interstisial. Perbedaan yang penting pada plasma dan cairan interstisial adalah adanya protein yang larut dalam plasma sedangkan di interstisial tidak ada.

A. Komposisi Tubuh Manusia
Tubuh manusia terdiri atas cairan dan zat padat. Empat puluh persen tubuh manusia merupakan zat padat seperti protein, lemak, mineral, karbohidrat, material organik dan non organic. Enampuluh persen sisanya adalah cairan. Dari 60% komposisi cairan, 20 % merupakan cairan ekstraseluler dan 40% merupakan cairan intraselluler. Empat persen cairan ekstraseluler berada dalam pembuluh darah berupa plasma darah dan 16% terdapat di interstisial. Perbedaan yang penting pada plasma dan cairan interstisial adalah adanya protein yang larut dalam plasma sedangkan di interstisial tidak ada.

B. Pergerakan Cairan Tubuh
Pergerakan antar kompartemen (intrasel, plasma dan interstisial) di kontrol oleh dua kekuatan yaitu: tekanan hidrostatik dan tekanan osmotic. Tekanan hidrostatik merupakan tekanan yang mendorong air untuk keluar dari plasma ke interstisial. Tekanan tersebut sekitar 282 mOsmle/L. Tekanan osmotic merupakan tekanan yang mempertahankan air tetap dalam plasma dan menarik air dari interstisial. Tekanan osmotic sekitar 281 mOsmole/L.

C. Keseimbangan Cairan Dan Konsentrasi Zat Terlarut
Total konsentrasi zat terlarut di interstisial sedikit lebih rendah dibandingkan dengan plasma. Sedangkan konsentrasi air dalam interstisial lebih tinggi daripada plasma. Perbedaan tersebut diatas karena adanya protein dalam plasma.Memahami konsep keseimbangan cairan dan konsentrasi zat terlarut pada setiap kompartemen ini juga akan memudahkan kita memahami mekanisme terjadinya edema. Edema diakibatkan karena ketidakseimbangan pergerakan cairan. Hal ini terjadi karena:
1. Protein plasma keluar dari sirkulasi saat dinding pembuluh darah rusak.
2. Pada penyakit hati dimana terjadi penurunan sintesis protein plasma
3. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler
4. Obstruksi pembuluh limfatik
5. Reaksi peradangan, respon terhadap infeksi, atau kerusakan jaringan sehingga kapiler menjadi lebih permeabel.

AIR
Air berikisar antara 47-77%. Air berungsi:
1. Untuk transportasi nutriens dan zat buangan
2. Sebagai media reaksi kimia
3. Sebagai pelarut elektrolit dan zat terlarut lainnya
4. Membantu mempertahankan suhu tubuh
5. Untuk transport enzim, hormon, sel darah dan zat-zat lain

Elektrolit
Elektrolit adalah senyawa yang dapat menjadi ion saat larut. Ion yang bermuatan positif disebut kation sedangkan ion bermuatan negatif disebut anion. Non elektrolit adalah zat yang saat larut tidak membentuk ion.

Natrium/Sodium
Konsentrasi natrium di ekstrasel lebih tinggi dari intrasel. Natrium merupakan ion yang sangat penting dalam pengaturan tekanan osmotik. Konsentrasi natrium di cairan ekstrasel sekitar 142 mEq/L. Jika keadaan konsentrasi Na rendah dari nilai normalnya disebut dengan hiponatremi sedangkan konsentrasi yang tinggi disebut hipernatremi. Didalam tubuh Natrium berfungsi untuk:
1. Membantu kontrol kontraksi otot
2. Membantu mempertahankan iritabilitas neuromuskuler
3. Mempertahankan volume darah
4. Pengaturan volume cairan ekstraseluler
5. Stimulasi konduksi impuls syaraf.

Kalium/Potassium
Sekitar 4,5 mEq/L di cairan ekstrasel, konsentrasi intrasel lebih tinggi daripada ekstrasel. Konsentrasi lebih itnggi dari normal disebut hiperkalemi sedangkan konsentrasi lebih rendah disebut hipokalemi. Kalium berfungsi:
1. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit di intrasel
2. Membantu peningkatan transmisi impuls syaraf terutama di jantung
3. Membantu transformasi karbohidrat menjadi energi
4. Membantu keseimbangan asam basa melalui pertukaran dengan ion hidrogen

Elektro
lit Lain
o Magnesium
o Klorida
o Hidrogen
o Klasium

D. Hormon Yang Terkait
Hormon yang terkait dalam pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit diantaranya adalah ADH, Aldosteron dan Atrial Natriuretic Peptide.

E. PENGATURAN KESEIMBANGAN ASAM BASA
Asam adalah Molekul yang mengandung atom hidrogen yang dapat melepaskan ion hidrogen dalam larutan. Contohnya adalah HCL dan H2CO3. Basa adalah Ion atau molekul yang dapat menerima ion hidrogen seperti Ion Bikarbonat dan HPO4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar